Rexy planned to play in Pre PON (National Games) in Bali next May. He will paired his brother Riony Mainaky represent Banten. After his contract with BAM finished in 2008, PBSI Banten will recruit him as coach in Ratih Club. here is the link, http://www.pb-pbsi.net/berita.asp?nId=173
He is.. ...39 yrs. young(as mentioned in the article as well).. Btw, here's the article..if someone else wants to help us out with the translation(ie. indra, babonimut, DoublesPlayer or other M'sian folks), it'd be much appreciated Btw, thanks Sandy for the link/article..interesting news ========================================================== Rabu, 11 April 2007 8:30 Sumber : Indo Pos Obati Kangen, Bela Banten Bersama Saudara di Pra-PON Pemberita : Nanang P./Marco T., Jakarta INDOPOS 11 April 2007 Lebih baik hujan batu di negeri sendiri daripada hujan emas di negeri orang. Untaian kata itu tampaknya dirasakan Rexy Ronald Mainaky. Meski sukses sebagai pelatih bulu tangkis di negeri orang, dia ingin kembali berkiprah di tanah air. Bulan depan, Rexy akan memperkuat Tim Banten di Pra-PON 2008. MESKI sudah lama tak turun, nama Rexy Mainaky masih menjadi idola. Apalagi prestasi pasa-ngan Ricky Subagja di nomor ganda pria berkibar sebagai pelatih. Ya, sejak lima tahun terakhir ini, peraih medali emas ganda pria Olimpiade 1996 Atlanta itu membesut para pebulu tangkis manca-negara. Dimulai di Inggris dan kini dilanjutkan di Malaysia, Ketika dia memimpin ganda pria Malaysia dalam final Asian Games 2006 Qatar lalu, penonton asal Indonesia tetap mengelukan namanya. Sambutan seperti itu menjadi ironi tersendiri bagi dunia bulu tangkis tanah air. Anak buah Rexy, Koo Kien Keat/Tan Boon Heong, sukses mengalahkan wakil Indonesia Luluk Hadiyanto/Alven Yulianto. Akibat kegagalan tersebut, target dua medali emas yang dibebankan pada PB PBSI tidak terpenuhi. Tidak berhenti sampai di situ. Maret lalu, tangan dinginnya mengantarkan Koo/ Tan mencetak sejarah baru buat dunia bulu tangkis Malaysia. Untuk kali pertama dalam 25 tahun terakhir, mereka bisa merebut gelar di All England. Sukses besar yang disambut ucapan selamat langsung dari Perdana Menteri Malaysia Abdullah Badawi. Namun, semua sukses tersebut belum mem-berikan kepuasan pada Rexy. Dia ingin kembali berkarya di Indonesia. Namun, keinginannya itu terbentur kontrak dengan Persatuan Bulu Tangkis Malaysia (BAM) yang baru berakhir tahun depan. Sebagai alternatif, dia akan tampil di ajang Pra-PON Mei mendatang di Bali. Rexy akan berpasangan dengan saudaranya Riony Mainaky. Mereka akan memperkuat Tim PON Banten. "Meski sudah tua saya masih merasa mampu bermain. Saya sangat berterima kasih pada Pengprov PBSI Banten yang memberikan kepercayaan pada saya untuk kembali bermain," kata Rexy kepada Indo.Pos ketika dihubungi melalui sambungan internasional kemarin. Menurutnya, keputusannya untuk kembali mengayunkan raket jauh dari alasan keuangan. Hal itu semata-mata dilakukan untuk menya- lurkan keinginannya untuk terus bermain. Apalagi bermain di depan publik bulu tangkis tanah air, sesuatu yang telah lama dia rindukan. Rexy yakin bahwa permainannya masih kom-petitif. Selama melatih di Inggris maupun Malaysia, dia sering turun langsung ke lapangan untuk mendampingi para pemainnya. Hal itu membuat dia merasa staminanya masih kuat meski usianya sudah menapak 39 tahun. "Pemain ganda itu lebih awet daripada pemain tunggal. Saya yakin masih kompetitif," tandas pria asal Ternate tersebut. Pengprov PBSI Banten memiliki rencana jangka panjang bagi Rexy. Jika suatu saat Rexy sudah terbebas kontrak dengan BAM, mereka berencana untuk merekrutnya menjadi pelatih Ratih Banten. Ratih Banten yang beberapa waktu lalu menjadi juara nomor wanita kualifikasi Superliga Baminton 2007. Rexy mulai melatih di luar negeri sejak 2001 silam. Di Inggris dia berhasil mengantarkan Nathan Robertson/ Gail Emms menjadi juara All England 2005. Juni tahun yang sama dia memutuskan hijrah ke Malaysia. Keputusan tepat, karena di Negeri Jiran dia melahirkan Koo/Tan sebagai ganda pria terkuat saat ini. (*)
malay is actually rather different from indon. i hate putting malay and indon as the same language, indon is just another dialect of malay. get some indon to do the translation. btw, it'll be good for rexy to play again, since he is coaching and all, puts him in the shoes of the players.
ah, i think it's close enough, i can understand at least 90% of the article. it's a bit more difficult when it's spoken though, i must admit, reading's much easier.
yes, it is close, indon comes from malay but i, personally, don't like to label them as the same language, because they are not, due to personal reasons. yea, speaking is harder, but who would want to speak it anyway? we have our own languages
Yes, not the same, but can still be translated.. ..yes, i understand both are not "exactly" the same, but IIRC, a couple of our M'sian BC brothers helped out w/ some translations, recently, here : http://www.badmintoncentral.com/forums/showthread.php?p=542500#post542500 (post #80) http://www.badmintoncentral.com/forums/showthread.php?p=540839#post540839 (post #12)
yeah, i did a translation as well, it's not really a problem. hmmmm, personal reasons eh, let's not get into those then .... i have a feeling it could turn out pretty nasty ....
i think the association in the philippines should put more into development. there is potential. but it requires correct funding.
ur right!!! hit the bulls eye! players here in the phil have very limited exposure bcoz we get little support from our government. but if u are capable to play on your expenses it will be an advantage. i just hope that in the future we will have also the luxury of seing our flag flying high in the game of badminton.
In recent report saying that some of Philippines players are training at Jarum Club...they were supposed to take part of Walikota Cup in Surabaya ( If I am not wrong) but their practice schedule did not allow them to take part...so at least I know Philippines' gov is funding the program..may be for Sea Games 2007