Cobaan Kido-Pia [SIZE=-1]Di tengah persiapan Piala Thomas-Uber, cobaan diterima awak pelatnas Cipayung. Ayahanda Markis Kido dan Pia Zebadiah, H. Djumharbey Anwar, meninggal dunia pada Rabu (2/4) pagi sekitar pukul 05.00 WIB. Almarhum yang meninggal pada usia 64 tahun ini langsung dimakamkan di TPU Kebon Nanas pada Rabu siang. Sejak beberapa waktu belakangan, almarhum yang meninggalkan tujuh orang putra dan empat orang cucu ini beberapa kali dirawat akibat penyakit jantung. “Terakhir saya bertemu dengan bapak pekan lalu sebelum pergi simulasi ke Batam,” ucap Kido, pasangan Hendra Setiawan, yang menempati peringkat pertama dunia saat ini. Kebetulan pekan lalu Kido sakit sehingga pulang ke rumah untuk beristirahat. Selain Kido dan Pia, almarhum juga memiliki satu putra lagi yang menjadi anggota pelatnas Cipayung, Bona Septano. Kebetulan saat sang ayah tiada, Bona sedang berada di India untuk mengikuti turnamen India Gold Grand Prix. Lantaran berita duka yang mendadak ini, Bona bersama pasangannya, M. Ahsan, batal ikut dan memutuskan pulang ke Indonesia dan batal bertanding. “Kasihan Bona. Dia panik dan bingung karena sulit dapat tiket pesawat. Hari ini juga ia pulang meskipun akhirnya tak bisa melihat jenazah dan ikut dalam prosesi pemakaman,” jelas Kido. Menurut Kido, almarhum ayahnya sedang membangun kolam ikan di rumah. Kolam tersebut belum sempat selesai ketika sang ayah meninggal. “Meski belum selesai bapak kalau malam sering mengajak ibu melihat-lihat kolam tersebut,” ucap Kido. Satu hal yang juga dilakukan sang ayah belakangan ini adalah menunggu sambil menghitung hari datangnya gelaran Piala Thomas-Uber. Maklum, anak-anaknya masuk dalam tim. Kido diproyeksikan menjadi ganda pertama di tim Thomas, sedangkan Pia bakal mengemban tugas sebagai tunggal ketiga tim Uber. “Almarhum kelihatannya tak sabar menunggu Thomas-Uber. Kalau ada tayangan iklannya di TV, beliau selalu menghitung mundur. Kami ingin berprestasi dan tampil bagus nanti. Meski beliau tak melihat, kami ingin membuatnya bahagia dan bangga,” tekad Kido. [/SIZE]
his deceased-father was very eager to see his/her son/daughter play in Thomas/uber cup, evrytime he saw a thomas/uber cup highlight on TV he always counted down. now they wants to dedicate thomas/uber for their beloved father
next world Dunia ini hanya sementara saja. setiap orang mesti pergi satu hari nanti..... Mengucaplah semoga ayah anda mendapat kemaaffan dari ALLAH. Marilah KIDO menanglah kejohanan ini untuk ayahmu sebagai kenanggan untuk peminat anda dan keluarga anda selama-lamanya........ Berjuanglah dengan bersunguh-sunguh AYOH