He is..
cao ci dan said:
...39 yrs. young(as mentioned in the article as well)..
Btw, here's the article..if someone else wants to help us out with the translation(ie.
indra, babonimut, DoublesPlayer or other M'sian folks), it'd be much appreciated
Btw, thanks
Sandy for the link/article..interesting news
==========================================================
Rabu, 11 April 2007 8:30
Sumber : Indo Pos
Obati Kangen, Bela Banten Bersama Saudara di Pra-PON
Pemberita : Nanang P./Marco T.,
Jakarta INDOPOS 11 April 2007 Lebih baik hujan batu di negeri sendiri daripada hujan emas di negeri orang. Untaian kata itu tampaknya dirasakan Rexy Ronald Mainaky. Meski sukses sebagai pelatih bulu tangkis di negeri orang, dia ingin kembali berkiprah di tanah air. Bulan depan, Rexy akan memperkuat Tim Banten di Pra-PON 2008. MESKI sudah lama tak turun, nama Rexy Mainaky masih menjadi idola. Apalagi prestasi pasa-ngan Ricky Subagja di nomor ganda pria berkibar sebagai pelatih. Ya, sejak lima tahun terakhir ini, peraih medali emas ganda pria Olimpiade 1996 Atlanta itu membesut para pebulu tangkis manca-negara. Dimulai di Inggris dan kini dilanjutkan di Malaysia, Ketika dia memimpin ganda pria Malaysia dalam final Asian Games 2006 Qatar lalu, penonton asal Indonesia tetap mengelukan namanya. Sambutan seperti itu menjadi ironi tersendiri bagi dunia bulu tangkis tanah air. Anak buah Rexy, Koo Kien Keat/Tan Boon Heong, sukses mengalahkan wakil Indonesia Luluk Hadiyanto/Alven Yulianto. Akibat kegagalan tersebut, target dua medali emas yang dibebankan pada PB PBSI tidak terpenuhi. Tidak berhenti sampai di situ. Maret lalu, tangan dinginnya mengantarkan Koo/ Tan mencetak sejarah baru buat dunia bulu tangkis Malaysia. Untuk kali pertama dalam 25 tahun terakhir, mereka bisa merebut gelar di All England. Sukses besar yang disambut ucapan selamat langsung dari Perdana Menteri Malaysia Abdullah Badawi. Namun, semua sukses tersebut belum mem-berikan kepuasan pada Rexy. Dia ingin kembali berkarya di Indonesia. Namun, keinginannya itu terbentur kontrak dengan Persatuan Bulu Tangkis Malaysia (BAM) yang baru berakhir tahun depan. Sebagai alternatif, dia akan tampil di ajang Pra-PON Mei mendatang di Bali. Rexy akan berpasangan dengan saudaranya Riony Mainaky. Mereka akan memperkuat Tim PON Banten. "Meski sudah tua saya masih merasa mampu bermain. Saya sangat berterima kasih pada Pengprov PBSI Banten yang memberikan kepercayaan pada saya untuk kembali bermain," kata Rexy kepada Indo.Pos ketika dihubungi melalui sambungan internasional kemarin. Menurutnya, keputusannya untuk kembali mengayunkan raket jauh dari alasan keuangan. Hal itu semata-mata dilakukan untuk menya- lurkan keinginannya untuk terus bermain. Apalagi bermain di depan publik bulu tangkis tanah air, sesuatu yang telah lama dia rindukan. Rexy yakin bahwa permainannya masih kom-petitif. Selama melatih di Inggris maupun Malaysia, dia sering turun langsung ke lapangan untuk mendampingi para pemainnya. Hal itu membuat dia merasa staminanya masih kuat meski usianya sudah menapak 39 tahun. "Pemain ganda itu lebih awet daripada pemain tunggal. Saya yakin masih kompetitif," tandas pria asal Ternate tersebut. Pengprov PBSI Banten memiliki rencana jangka panjang bagi Rexy. Jika suatu saat Rexy sudah terbebas kontrak dengan BAM, mereka berencana untuk merekrutnya menjadi pelatih Ratih Banten. Ratih Banten yang beberapa waktu lalu menjadi juara nomor wanita kualifikasi Superliga Baminton 2007. Rexy mulai melatih di luar negeri sejak 2001 silam. Di Inggris dia berhasil mengantarkan Nathan Robertson/ Gail Emms menjadi juara All England 2005. Juni tahun yang sama dia memutuskan hijrah ke Malaysia. Keputusan tepat, karena di Negeri Jiran dia melahirkan Koo/Tan sebagai ganda pria terkuat saat ini. (*)