taufik-ist
Regular Member
Djarum has build new badmiton fasilities, the building size is [FONT=Arial,Helvetica][SIZE=-1]29.450 m2 on the [/SIZE][/FONT][FONT=Arial,Helvetica][SIZE=-1]43.207 m2 land.
and "it is better than pelatnas cipayung " said christian hadinata
CTJAD, would u mind translating it in english again?
thanks in advance
[/SIZE][/FONT][FONT=Arial,Helvetica]Peresmian GOR PB Djarum[/FONT]
[FONT=Arial,Helvetica][SIZE=+2]Harus Jadi Center of Excellence[/SIZE] [/FONT][FONT=Arial,Helvetica][SIZE=-1]Layaknya pesta olahraga, pembukaan GOR Bulutangkis PB Djarum di kawasan Jati, Kudus, Sabtu (27/5) begitu meriah. Tidak hanya ditandai dengan pentas seni pagelaran apik sejarah perjalanan klub hasil olahan koreografer Djaduk Ferianto, tetapi juga dengan pesta kembang api. Apa sasarannya? [/SIZE][/FONT]
[FONT=Arial,Helvetica][SIZE=-1]Pantas rasanya PB Djarum perlu merayakan peresmian GOR baru yang dibangun selama dua tahun dengan pesta besar. Maklum, GOR yang memiliki luas 29.450 meter persegi di atas lahan seluas 43.207 meter persegi itu memang menjanjikan sejumlah kehebatan. [/SIZE][/FONT]
[FONT=Arial,Helvetica][SIZE=-1]Kelebihan itu tentu karena untuk mewujudkannya sampai menghabiskan dana Rp 30 miliar. Gedung untuk menggantikan GOR lama di Kaliputu itu memang bertaraf internasional. Bahkan, konon gedung ini merupakan yang terbaik di Asia Tenggara. [/SIZE][/FONT]
[FONT=Arial,Helvetica][SIZE=-1]Gedung baru ini memiliki bangunan terpadu yang bergaya arsitektur minimalis. Selain ruang perkantoran, ada lapangan bulutangkis, ruang makan, pertemuan, audio visual, perpustakaan, komputer, fitnes, asrama pemain, dan rumah pelatih. Khusus gedung olahraga, terdapat 16 lapangan yang terdiri dari 12 beralaskan kayu dan sisanya beralaskan vinil, dengan tribun penonton di kedua sisi. [/SIZE][/FONT]
[FONT=Arial,Helvetica][SIZE=-1]Tak heran, banyak pihak yang menyebut Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur pun bisa disebut kalah bagus. “Agak minder juga kalau melihat fasilitasnya seperti ini dibandingkan Pelatans Cipayung,” sebut Christian Hadinata, pelatih Pelatnas Cipayung sekaligus mantan pemain PB Djarum. [/SIZE][/FONT]
[FONT=Arial,Helvetica][SIZE=-1]“Dengan fasilitas mewah yang dimiliki, semoga bisa menggugah semangat adik-adik untuk berlatih lebih semangat lagi. Saya yakin suatu saat nanti akan lahir juara dunia lagi dari sini,” tutur Alan Budikusuma. [/SIZE][/FONT]
[FONT=Arial,Helvetica][SIZE=-1]Kembalikan Supremasi
Alasan dibangunnya GOR baru ini, menurut Ketua POR Djarum, F.X. Supanji, adalah untuk mengembalikan supremasi bulutangkis Indonesia yang belakangan terpuruk. Apalagi, PB Djarum pernah gilang-gemilang ketika Indonesia merebut Piala Thomas 1984 di Kuala Lumpur. [/SIZE][/FONT]
[FONT=Arial,Helvetica][SIZE=-1]Kala itu, dari delapan pemain, tujuh di antaranya berasal dari PB Djarum, yaitu Liem Swie King, Hastomo Arbi, Hadiyanto, Kartono, Heryanto, Christian Hadinata, dan Hadibowo. Satu pemain lagi adalah Icuk Sugiarto. “Demi mengembalikan supremasi itu, kita tidak pernah kendor dan tetap konsisten selama 36 tahun untuk melakukan pembinaan pemain,” tegas Supanji. [/SIZE][/FONT]
[FONT=Arial,Helvetica][SIZE=-1]PB Djarum berdiri tahun 1969. Awalnya hanya sebagai kegiatan penyaluran hobi bagi karyawan di gudang rokok di Jl. Bitingan Lama, Kudus. Namun, pada tahun 1970, akhirnya yang ikut berlatih bukan hanya karyawan, tetapi juga pemain dari luar. Dari sinilah tonggak pembinaan Djarum dalam menyumbang pemain nasional dimulai. Demi tuntutan tersebut, akhirnya tahun 1982 dibangun GOR di Kaliputu dengan 11 lapangan. [/SIZE][/FONT]
[FONT=Arial,Helvetica][SIZE=-1]GOR Kaliputu akan tetap dipertahankan. Nantinya diserahkan kepada Pengcab PBSI Kudus bagi pembinaan pemain muda. [/SIZE][/FONT]
[FONT=Arial,Helvetica][SIZE=-1]“Kini, sebagai bentuk komitmen Djarum bagi olahraga, kami akan berusaha sekuat tenaga untuk melahirkan atlet tingkat dunia sebanyak mungkin,” sebut Chief Operating Officer PT Djarum, Victor Hartono. [/SIZE][/FONT]
[FONT=Arial,Helvetica][SIZE=-1]Sementara itu Ketua Umum PB PBSI, Sutiyoso, mengharapkan GOR ini menjadi tempat yang sangat prestisius bagi para atlet potensial ditempa menjadi juara dunia. GOR Jati bukan lagi tempat untuk pemain yang hanya juara RT. [/SIZE][/FONT]
[FONT=Arial,Helvetica][SIZE=-1]“Kudus dan PB Djarum harus menjadi center of execellence bagi dunia perbulutangkisan Indonesia,” tutur Sutiyoso. “Karena lewat bulutangkis, derajat bangsa Indonesia bisa terangkat.” [/SIZE][/FONT]
[FONT=Arial,Helvetica][SIZE=-1]Saat ini pusat pelatihan PB Djarum di Kudus diikuti 33 atlet putra dan 32 putri. Sementara itu di Jakarta diikuti 45 atlet, yang merupakan pengembangan khusus ganda. Semoga harapan Bang Yos menjadi kenyataan!
Broto Happy W. [/SIZE][/FONT]
[FONT=Arial,Helvetica]GOR PB Djarum, Jati
[SIZE=-1]Dibangun sejak 2004 dan diresmikan 27 Mei 2006
Luas lahan 43.207 m2
Luas bangunan 29.450 m2
Kelompok Bangunan
1. Gedung Olahraga 4.925 m2 (16 lapangan)
2. Bangunan Penunjang 830 m2
3. Ruang Makan 414 m2
4. Asrama Atlet 1.834m2 (40 kamar)
5. Rumah Pelatih 312 m2[/SIZE] [/FONT]
[FONT=Arial,Helvetica][SIZE=+2]Smes King Tetap Menggelegar[/SIZE] [/FONT]
[FONT=Arial,Helvetica]
[SIZE=-1]Smes King menggelegar kembali di GOR Jati Kudus. Meskipun berkali-kali menyebut telah meninggalkan bulutangkis, demi menyemarakkan acara pembukaan GOR baru PB Djarum, Sabtu (27/5), Liem Swie King rela mengayun raket kembali. [/SIZE][/FONT]
[FONT=Arial,Helvetica][SIZE=-1]Bukan hanya King. Seluruh mantan pemain Djarum yang telah mengharumkan nama Indonesia di belantika bulutangkis dunia juga kembali bertanding di GOR baru yang menghabiskan dana Rp 30 miliar tersebut. Di salah satu dari 16 lapangan itu, King berpasangan dengan keponakannya, Hermawan Susanto, melawan Antonius Budi Ariantho dan Effendy Widjaya. [/SIZE][/FONT]
[FONT=Arial,Helvetica][SIZE=-1]Di lapangan lain tampak Fung Permadi/Hastomo Arbi bertanding melawan Alan Budikusuma/Aryono Miranat. Heryanto/Hariyanto berlaga dengan Simbarsono/Karyanto. Bobby Ertanto/Sofyan mencari keringat melawan Haryanto/Kuryanto. Sementara itu Eddy Hartono, Hendrawan, Basri Yusuf, dll. juga tak mau ketinggalan unjuk gigi. [/SIZE][/FONT]
[FONT=Arial,Helvetica][SIZE=-1]“Saya senang bisa bertemu rekan lama. Reuni ini tentu berkesan,” sebut King, yang hanya main satu gim lalu istirahat. [/SIZE][/FONT]
[FONT=Arial,Helvetica][SIZE=-1]Hal serupa diamini Ivana Lie. “Saya berterima kasih kepada PB Djarum karena saya bisa berkumpul di sini. Di Jakarta susah sekali,” sebutnya. [/SIZE][/FONT]
[FONT=Arial,Helvetica][SIZE=-1]Demi kangen-kangen itu, Basri Yusuf pun rela pulang dari Singapura. Pelatih yang delapan tahun melatih di Negeri Singa itu pun sangat gembira bisa hadir di Kudus. “Saya senang bisa jumpa teman lama. Langka rasanya dapat reuni seperti ini,” sebutnya. (bhw)[/SIZE] [/FONT]
[FONT=Arial,Helvetica][FONT=verdana,geneva,helvetica]>> Kembali ke Atas[/FONT] [/FONT]
[FONT=Arial,Helvetica]
[/FONT]
[FONT=Arial,Helvetica]Victor Hartono
[SIZE=+2]Bulutangkis Persatukan Indonesia[/SIZE] [/FONT]
[FONT=Arial,Helvetica]
[SIZE=-1]Penampilannya tidak menunjukkan bahwa Victor Hartono adalah Chief Operating Officer PT Djarum. Saat para mantan bintang PB Djarum beraksi mengayun raket kembali dalam pertandingan reuni, tokoh sentral itu justru ikut berkeringat menjadi fotografer. [/SIZE][/FONT]
[FONT=Arial,Helvetica][SIZE=-1]Victor kerap memainkan tombol kamera untuk merekam aksi Liem Swie King, Hastomo Arbi, Heryanto, atau Eddy Hartono. Orang awam mengira dia hanya petugas dokumentasi. Padahal, itu hanya salah satu bentuk kepedulian Victor terhadap bulutangkis. [/SIZE][/FONT]
[FONT=Arial,Helvetica][SIZE=-1]“PB Djarum memiliki sebuah komitmen khusus yang sangat luhur, yakni memajukan dunia bulutangkis Indonesia. Kami sadar untuk mencetak pemain kelas dunia itu bukan hal mudah. Semua harus diawali dengan fondasi yang kokoh, salah satunya tersedianya fasilitas terbaik untuk pemain,” ujarnya. [/SIZE][/FONT]
[FONT=Arial,Helvetica][SIZE=-1]Dijelaskannya, untuk mewujudkan fondasi yang kokoh itu PB Djarum perlu mendirikan GOR Bulutangkis yang baru di kawasan Jati, Kudus. Ini sesuai dengan visi PB Djarum, yaitu akan berusaha sekuat tenaga untuk melahirkan sebanyak mungkin atlet berkelas dan juara dunia. [/SIZE][/FONT]
[FONT=Arial,Helvetica][SIZE=-1]“Saya berharap kehadiran GOR baru ini bisa menggugah semangat masyarakat Indonesia terhadap bulutangkis agar bangkit kembali,” tegasnya. [/SIZE][/FONT]
[FONT=Arial,Helvetica][SIZE=-1]Menurut Victor, dalam sejarahnya, bulutangkis itu adalah alat pemersatu bangsa Indonesia. Saat pahlawan bulutangkis berlaga di ajang Piala Thomas, Uber, Sudirman, Olimpiade atau kejuaraan lain, saat itu pula penggemar bulutangkis di Tanah Air tidak lagi membicaraan soal suku, agama, ras, maupun latar budaya sang pemain. Ketika itu yang menonjol adalah semangat kebangsaan. [/SIZE][/FONT]
[FONT=Arial,Helvetica][SIZE=-1]“Lihat, ketika pemain-pemain Indonesia juara Piala Thomas atau saat Taufik Hidayat meraih medali emas di Olimpiade, orang tidak lagi membicarakan asal usul, agama, rasa atau budaya. Ini membuktikan bulutangkis membuat bangga bangsa Indonesia dan kami rindu akan hal itu.” (bhw) [/SIZE][/FONT]
[FONT=Arial,Helvetica][SIZE=-1]
[/SIZE][/FONT]
and "it is better than pelatnas cipayung " said christian hadinata
CTJAD, would u mind translating it in english again?
thanks in advance

[/SIZE][/FONT][FONT=Arial,Helvetica]Peresmian GOR PB Djarum[/FONT]
[FONT=Arial,Helvetica][SIZE=+2]Harus Jadi Center of Excellence[/SIZE] [/FONT][FONT=Arial,Helvetica][SIZE=-1]Layaknya pesta olahraga, pembukaan GOR Bulutangkis PB Djarum di kawasan Jati, Kudus, Sabtu (27/5) begitu meriah. Tidak hanya ditandai dengan pentas seni pagelaran apik sejarah perjalanan klub hasil olahan koreografer Djaduk Ferianto, tetapi juga dengan pesta kembang api. Apa sasarannya? [/SIZE][/FONT]
[FONT=Arial,Helvetica][SIZE=-1]Pantas rasanya PB Djarum perlu merayakan peresmian GOR baru yang dibangun selama dua tahun dengan pesta besar. Maklum, GOR yang memiliki luas 29.450 meter persegi di atas lahan seluas 43.207 meter persegi itu memang menjanjikan sejumlah kehebatan. [/SIZE][/FONT]
[FONT=Arial,Helvetica][SIZE=-1]Kelebihan itu tentu karena untuk mewujudkannya sampai menghabiskan dana Rp 30 miliar. Gedung untuk menggantikan GOR lama di Kaliputu itu memang bertaraf internasional. Bahkan, konon gedung ini merupakan yang terbaik di Asia Tenggara. [/SIZE][/FONT]
[FONT=Arial,Helvetica][SIZE=-1]Gedung baru ini memiliki bangunan terpadu yang bergaya arsitektur minimalis. Selain ruang perkantoran, ada lapangan bulutangkis, ruang makan, pertemuan, audio visual, perpustakaan, komputer, fitnes, asrama pemain, dan rumah pelatih. Khusus gedung olahraga, terdapat 16 lapangan yang terdiri dari 12 beralaskan kayu dan sisanya beralaskan vinil, dengan tribun penonton di kedua sisi. [/SIZE][/FONT]
[FONT=Arial,Helvetica][SIZE=-1]Tak heran, banyak pihak yang menyebut Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur pun bisa disebut kalah bagus. “Agak minder juga kalau melihat fasilitasnya seperti ini dibandingkan Pelatans Cipayung,” sebut Christian Hadinata, pelatih Pelatnas Cipayung sekaligus mantan pemain PB Djarum. [/SIZE][/FONT]
[FONT=Arial,Helvetica][SIZE=-1]“Dengan fasilitas mewah yang dimiliki, semoga bisa menggugah semangat adik-adik untuk berlatih lebih semangat lagi. Saya yakin suatu saat nanti akan lahir juara dunia lagi dari sini,” tutur Alan Budikusuma. [/SIZE][/FONT]
[FONT=Arial,Helvetica][SIZE=-1]Kembalikan Supremasi
Alasan dibangunnya GOR baru ini, menurut Ketua POR Djarum, F.X. Supanji, adalah untuk mengembalikan supremasi bulutangkis Indonesia yang belakangan terpuruk. Apalagi, PB Djarum pernah gilang-gemilang ketika Indonesia merebut Piala Thomas 1984 di Kuala Lumpur. [/SIZE][/FONT]
[FONT=Arial,Helvetica][SIZE=-1]Kala itu, dari delapan pemain, tujuh di antaranya berasal dari PB Djarum, yaitu Liem Swie King, Hastomo Arbi, Hadiyanto, Kartono, Heryanto, Christian Hadinata, dan Hadibowo. Satu pemain lagi adalah Icuk Sugiarto. “Demi mengembalikan supremasi itu, kita tidak pernah kendor dan tetap konsisten selama 36 tahun untuk melakukan pembinaan pemain,” tegas Supanji. [/SIZE][/FONT]
[FONT=Arial,Helvetica][SIZE=-1]PB Djarum berdiri tahun 1969. Awalnya hanya sebagai kegiatan penyaluran hobi bagi karyawan di gudang rokok di Jl. Bitingan Lama, Kudus. Namun, pada tahun 1970, akhirnya yang ikut berlatih bukan hanya karyawan, tetapi juga pemain dari luar. Dari sinilah tonggak pembinaan Djarum dalam menyumbang pemain nasional dimulai. Demi tuntutan tersebut, akhirnya tahun 1982 dibangun GOR di Kaliputu dengan 11 lapangan. [/SIZE][/FONT]
[FONT=Arial,Helvetica][SIZE=-1]GOR Kaliputu akan tetap dipertahankan. Nantinya diserahkan kepada Pengcab PBSI Kudus bagi pembinaan pemain muda. [/SIZE][/FONT]
[FONT=Arial,Helvetica][SIZE=-1]“Kini, sebagai bentuk komitmen Djarum bagi olahraga, kami akan berusaha sekuat tenaga untuk melahirkan atlet tingkat dunia sebanyak mungkin,” sebut Chief Operating Officer PT Djarum, Victor Hartono. [/SIZE][/FONT]
[FONT=Arial,Helvetica][SIZE=-1]Sementara itu Ketua Umum PB PBSI, Sutiyoso, mengharapkan GOR ini menjadi tempat yang sangat prestisius bagi para atlet potensial ditempa menjadi juara dunia. GOR Jati bukan lagi tempat untuk pemain yang hanya juara RT. [/SIZE][/FONT]
[FONT=Arial,Helvetica][SIZE=-1]“Kudus dan PB Djarum harus menjadi center of execellence bagi dunia perbulutangkisan Indonesia,” tutur Sutiyoso. “Karena lewat bulutangkis, derajat bangsa Indonesia bisa terangkat.” [/SIZE][/FONT]
[FONT=Arial,Helvetica][SIZE=-1]Saat ini pusat pelatihan PB Djarum di Kudus diikuti 33 atlet putra dan 32 putri. Sementara itu di Jakarta diikuti 45 atlet, yang merupakan pengembangan khusus ganda. Semoga harapan Bang Yos menjadi kenyataan!
Broto Happy W. [/SIZE][/FONT]
[FONT=Arial,Helvetica]GOR PB Djarum, Jati
[SIZE=-1]Dibangun sejak 2004 dan diresmikan 27 Mei 2006
Luas lahan 43.207 m2
Luas bangunan 29.450 m2
Kelompok Bangunan
1. Gedung Olahraga 4.925 m2 (16 lapangan)
2. Bangunan Penunjang 830 m2
3. Ruang Makan 414 m2
4. Asrama Atlet 1.834m2 (40 kamar)
5. Rumah Pelatih 312 m2[/SIZE] [/FONT]
[FONT=Arial,Helvetica][SIZE=+2]Smes King Tetap Menggelegar[/SIZE] [/FONT]
[FONT=Arial,Helvetica]

[FONT=Arial,Helvetica][SIZE=-1]Bukan hanya King. Seluruh mantan pemain Djarum yang telah mengharumkan nama Indonesia di belantika bulutangkis dunia juga kembali bertanding di GOR baru yang menghabiskan dana Rp 30 miliar tersebut. Di salah satu dari 16 lapangan itu, King berpasangan dengan keponakannya, Hermawan Susanto, melawan Antonius Budi Ariantho dan Effendy Widjaya. [/SIZE][/FONT]
[FONT=Arial,Helvetica][SIZE=-1]Di lapangan lain tampak Fung Permadi/Hastomo Arbi bertanding melawan Alan Budikusuma/Aryono Miranat. Heryanto/Hariyanto berlaga dengan Simbarsono/Karyanto. Bobby Ertanto/Sofyan mencari keringat melawan Haryanto/Kuryanto. Sementara itu Eddy Hartono, Hendrawan, Basri Yusuf, dll. juga tak mau ketinggalan unjuk gigi. [/SIZE][/FONT]
[FONT=Arial,Helvetica][SIZE=-1]“Saya senang bisa bertemu rekan lama. Reuni ini tentu berkesan,” sebut King, yang hanya main satu gim lalu istirahat. [/SIZE][/FONT]
[FONT=Arial,Helvetica][SIZE=-1]Hal serupa diamini Ivana Lie. “Saya berterima kasih kepada PB Djarum karena saya bisa berkumpul di sini. Di Jakarta susah sekali,” sebutnya. [/SIZE][/FONT]
[FONT=Arial,Helvetica][SIZE=-1]Demi kangen-kangen itu, Basri Yusuf pun rela pulang dari Singapura. Pelatih yang delapan tahun melatih di Negeri Singa itu pun sangat gembira bisa hadir di Kudus. “Saya senang bisa jumpa teman lama. Langka rasanya dapat reuni seperti ini,” sebutnya. (bhw)[/SIZE] [/FONT]
[FONT=Arial,Helvetica][FONT=verdana,geneva,helvetica]>> Kembali ke Atas[/FONT] [/FONT]
[FONT=Arial,Helvetica]

[FONT=Arial,Helvetica]Victor Hartono
[SIZE=+2]Bulutangkis Persatukan Indonesia[/SIZE] [/FONT]
[FONT=Arial,Helvetica]

[FONT=Arial,Helvetica][SIZE=-1]Victor kerap memainkan tombol kamera untuk merekam aksi Liem Swie King, Hastomo Arbi, Heryanto, atau Eddy Hartono. Orang awam mengira dia hanya petugas dokumentasi. Padahal, itu hanya salah satu bentuk kepedulian Victor terhadap bulutangkis. [/SIZE][/FONT]
[FONT=Arial,Helvetica][SIZE=-1]“PB Djarum memiliki sebuah komitmen khusus yang sangat luhur, yakni memajukan dunia bulutangkis Indonesia. Kami sadar untuk mencetak pemain kelas dunia itu bukan hal mudah. Semua harus diawali dengan fondasi yang kokoh, salah satunya tersedianya fasilitas terbaik untuk pemain,” ujarnya. [/SIZE][/FONT]
[FONT=Arial,Helvetica][SIZE=-1]Dijelaskannya, untuk mewujudkan fondasi yang kokoh itu PB Djarum perlu mendirikan GOR Bulutangkis yang baru di kawasan Jati, Kudus. Ini sesuai dengan visi PB Djarum, yaitu akan berusaha sekuat tenaga untuk melahirkan sebanyak mungkin atlet berkelas dan juara dunia. [/SIZE][/FONT]
[FONT=Arial,Helvetica][SIZE=-1]“Saya berharap kehadiran GOR baru ini bisa menggugah semangat masyarakat Indonesia terhadap bulutangkis agar bangkit kembali,” tegasnya. [/SIZE][/FONT]
[FONT=Arial,Helvetica][SIZE=-1]Menurut Victor, dalam sejarahnya, bulutangkis itu adalah alat pemersatu bangsa Indonesia. Saat pahlawan bulutangkis berlaga di ajang Piala Thomas, Uber, Sudirman, Olimpiade atau kejuaraan lain, saat itu pula penggemar bulutangkis di Tanah Air tidak lagi membicaraan soal suku, agama, ras, maupun latar budaya sang pemain. Ketika itu yang menonjol adalah semangat kebangsaan. [/SIZE][/FONT]
[FONT=Arial,Helvetica][SIZE=-1]“Lihat, ketika pemain-pemain Indonesia juara Piala Thomas atau saat Taufik Hidayat meraih medali emas di Olimpiade, orang tidak lagi membicarakan asal usul, agama, rasa atau budaya. Ini membuktikan bulutangkis membuat bangga bangsa Indonesia dan kami rindu akan hal itu.” (bhw) [/SIZE][/FONT]
[FONT=Arial,Helvetica][SIZE=-1]
[/SIZE][/FONT]